Senin, 09 Maret 2015

FOTOGRAFI

Fotografi (dari bahasa Inggrisphotography, yang berasal dari kata Yunani yaitu “photos” : Cahaya dan “Grafo” : Melukis/menulis.) adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat.
Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghailkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa).
Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat ukuran pencahayaan yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur intensitas cahaya tersebut dengan mengubah kombinasi ISO/ASA (ISO Speed), diafragma (Aperture), dan kecepatan rana(speed). Kombinasi antara ISO, Diafragma & Speed disebut sebagai pajanan (exposure).
 Berdasarkan perbedaan lokasi pengambilan gambar, fotografi dibedakan menjadi dua tipe yaitu Indoor dan Outdoor.
 1.    Indoor Photography
 Merupakan salah satu tipe fotografi yang proses pengambilan gambarnya dilakukan di dalam ruangan. Untuk melakukan indoor photography ini diperlukan cahaya tambahan untuk membantu pencahayaan kamera yang berasal dari alat bantu seperti lampu studio ataupun flash (blitz). Hal ini disebabkan karena cahaya yang masuk dan tersedia dalam suatu ruangan tertutup tidak sebanyak cahaya yang tersedia di ruang terbuka, maka dibutuhkan tambahan cahaya buatan jika akan melakukan pemotretan dalam ruangan.
 2.    Outdoor Photography
 Merupakan tipe fotografi berikutnya yang proses pengambilan gambarnya dilakukan di luar ruangan atau di alam terbuka dengan memanfaatkan cahaya alam yang berasal dari matahari. Sekalipun memanfaatkan cahaya matahari, outdoor photography masih menggunakan tambahan cahaya buatan yang berasal dari flash jika ingin memperjelas detail fokus kamera terhadap objek foto.
Dari kedua tipe fotografi tersebut berkembang berbagai macam aliran fotografi yang kini dikenal, seperti ; fotografi jurnalistik, still life, potret, comercial advertising, fashion, landscape, dan abstrak.
 1.    Foto Jurnalistik
 Merupakan aliran fotografi yang merekam gambar apa adanya. Biasanya menggunakan lensa wide 24mm atau lebih lebar lagi untuk merekam background yang lebih luas. Dalam fotografi jurnalistik terdapat beberapa cabang, yaitu sports photography atau foto liputan olahraga, war photography atau foto liputan perang , event photography atau foto liputan suatu kegiatan, dll. Dalam fotografi jurnalistik sangat jarang ditemui foto yang telah di edit, sebab dalam fotografi jurnalistik editing foto sangat dibatasi atau bahkan tidak diperbolehkan. Sebab, seperti pengertian dan tujuannya aliran ini menyampaikan hasil fotografi yang natural dan apa adanya tanpa dirubah dari aslinya. Contohnya seperti foto-foto yang terdapat di koran.
 2.    Foto Still Life
 Merupakan aliran fotografi yang merekam gambar benda mati yang ditemui sehari-hari, termasuk benda-benda kecil (makro) dengan cara yang artistik dan menggunakan cahaya tambahan.
 3.    Foto Potret
 Merupakan aliran fotografi yang proses merekam gambarnya bisa dilakukan didalam ruangan ataupun di ruang terbuka, dengan menggunakan cahaya alam yang berasal dari matahari ataupun cahaya buatan yang berasal dari alat bantu. Aliran ini dianut oleh para fotografer yang berspesialisasi mengambil gambar potret manusia atau hewan yang umumnya digunakan sebagai tampilan.
 4.    Foto Comercial Advertising
 Merupakan aliran fotografi yang proses merekam gambarnya biasanya dibikin menarik dengan bantuan editing dan computer graphycs, dan bertujuan untuk keperluan promosi atau iklan. Contohnya banyak terdapat di iklan-iklan dalam media massa.
 5.    Foto Fashion
 Merupakan salah satu aliran fotografi, dimana gambar yang diambil adalah benda yang berkaitan dengan fashion. Jika gambar yang diambil objeknya adalah manusia, maka model tersebut pastilah sudah di make up dengan tampilan yang direncanakan dengan tampilan yang glamour.
 Contohnya banyak terdapat di majalah-majalah fashion.
 6.    Foto Landscape/ Pemandangan
 Merupakan aliran fotografi yang pengambilan gambarnya mengambil objek pemandangan atau alam luas. Aliran ini biasanya dianut oleh para fotografer yang berjiwa petualang dan gemar mengabadikan gambar alam yang indah seperti gunung, hutan, padang rumput, laut, pantai, dll. Contohnya banyak terdapat dalam liputan tempat wisata alam.
 7.    Foto Abstrak
 Merupakan aliran para pemuja komposisi. Gambar yang diambil merupakan hasil komposisi yang dilihat si fotografer di alam. Dari sebuah realitas tiga dimensi yang ada, bisa tercipta jumlah yang tak terhingga komposisi foto abstrak.
Fotografi sudah menjadi kebutuhan wajib dalam beberapa bidang, salah satunya promosi industri perdagangan, dan sangat dibutuhkan dalam Desain Komunikasi Visual untuk menunjang komunikasi-komunikasi visual itu sendiri, seperti opini dan promosi di media cetak.
Saat ini teknologi fotografi telah berkembang pesat, mulai dari penemuan kamera obscura yang ditemukan oleh Leonardo da Vinci sampai penemuan kamera digital yang dikeluarkan oleh beberapa pabrik besar pembuat kamera. Seiring dengan hal itu peranan fotografi juga semakin luas, yaitu sebagai pendukung ilmu pengetahuan yang lain, seperti desain komunikasi visual. Dari sini timbullah istilah Fotografi Desain yang sering menjadi pertanyaaan di kalangan orang yang akan terlibat dalam jurusan Desain Komunikasi Visual. Pembahasan terdiri dari dua pokok bahasan, yaitu fotografi dasar dan fotografi desain.
Fundamental Theory, Pengertian Fotografi Desain adalah Aplikasi teknik fotografi dalam memproduksi image untuk keperluan media komunikasi visual atau keperluan komersial, sering juga disebut dengan fotografi komersial.
Tujuan atau target dari fotografi desain adalah menghasilkan image yang mampu mengkomunikasikan karakter atau brand identity product pada konsumen menghasilkan image yang mampu mengkomunikasikan fitur, kegunaan, dan kelebihan product dibandingkan produk sejenis lainnya kepada konsumen Menghasilkan image yang mampu mempersuasi konsumen untuk membeli produk
Secara sederhana fotografi desain diklasifikasikan dalam jenis berikut ini Fotografi Produk Fotografi Boga Fotografi Arsitektural Fotografi Fashion Fotografi Beauty Fotografi Event (Wedding, Party).
Aspek-Aspek teknik mengacu pada target atau tujuan yang harus dicapai maka teknik apapun dapat digunakan atau diaplikasikan pada kegiatan pemotretan fotografi desain, selama dapat memperkuat kualitas image. Secara umum terdapat 3 teknik yang harus dikuasai oleh seorang fotografer yang bergerak di bidang fotografi desain, yaitu Teknik Pengoperasian Kamera, Teknik Dasar Pemotretan, Teknik dasar Pencahayaan.
Aspek-aspek estetika sebuah image hasil fotografi desain dinilai dari beberapa hal: 1)Komposisi model pada image, yang dipengaruhi oleh penataan model dan properti pendukung pada bidang image sudut pengambilan gambar. 2)Komposisi cahaya pada image yang dipengaruhi oleh cahaya yang tercipta pada model ( Highlite, Midtone, Shadow) Cahaya yang memperkuat karakter model melalui suasana yang tercipta pada image.
Content yang harus terpenuhi oleh sebuah image fotografi desain dari aspek isi atau content adalah Image mampu mengkomunikasikan karater, kegunaan, kelebihan model pada konsumen. Strategi atau pendekatan yang umum digunakan dalam pemotretan komersial adalah Pendekatan/strategi profiling, yaitu mengexpose bentuk profil product agar konsumenter.
Fotografi dalam desain komunikasi visual tidak berdiri sendiri, tapi mendukung fungsi utama dari desain komunikasi visual itu sendiri, yaitu untuk berkomunikasi antara produsen produk atau jasa kepada khalayak sasarannya. Dan untuk itu, fotografi dalam desain komunikasi visual memerlukan pemecahan dari berbagai masalah yang timbul, seperti masalah komunikasi (pesan dapat ditangkap atau tidak oleh khalayak sasaran), masalah artistik (keindahan dari foto itu sendiri), masalah teknis (masalah pencetakan, lebih baik dicetak di atas kertas koran, art paper ?), dan masalah biaya (besar biaya biasanya telah ditentukan berdasarkan persetujuan dengan klien).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar